Masih aja ada yang menyangsikan kalo produk Oriflame itu haram. Contohnya ini nih.
Bu L di tempat kerjaku :
"Aku pernah ditawarin produk Oriflame. Tapi begitu aku tanya Oriflame ada sertifikat halal apa nggak, konsultannya nggak bisa jawab. Karena itu, aku nggak pernah bisa pindah sama lipstik merek W***ah (kosmetik lokal, MLM juga untuk muslimah)"
Ada lagi nih. Pertanyaan yang lebih mendetail, nggak cuma soal halal haram, tapi juga tentang bisnisnya.
Bu Kanti di FB-nya mbak Mira :
"hm. apakah produk oriflame sudah terjamin kehalalannya? apakah peredaran uang dalam jual beli tersebut sudah terjamin kehalalannya? apakah konsumerisme bisa ditekan ke tingkat minimal melalui bisnis tersebut, memang menjual dan membeli yang paling diperlukan saja?"
Begitu banyak yang menyangsikan, tapi kami punya jawabannya..:-)
Ini dia penjelasan dari para Bosses di grupku tercinta, Boss Family!
Mbak Ilna (Director)
Dear Kanti,
apakah anda yakin sabun mandi yang saat ini anda gunakan sudah mendapat sertifikasi halal? silahkan (sebagai contoh) lihat kemasan sabun lifebuoy cair, tidak ada kode halal disana, tapi saya yakin unilever mampu memberikan data2 secara rinci ttg ingredientsnya, Begitu juga dengan Oriflame. Oriflame membeberkan sertifikasi yang menyebutkan bahwa kandungan produknya aman, tidak digunakan kepada hewan, tidak terbuat dari zat-zat hewani, dan secara gamblang menuliskan kadar alcohol (bila ada) sehingga mereka yang anti alcohol (dengan alasan haram) boleh untuk tidak membeli produk tersebut.
Apakah peredaran uang di Indonesia ini anda bisa jamin kehalalannya ?
Pada sistem MLM Oriflame, kami tidak menggunakan sistem piramida, untuk itu silahkan ubek2 blog salah satu Senior Manager kami http://flamingcia.com untui mendapatkan gambaran mengenai Bisnis LABA2 ini (jadi Oriflame bukan bisnis piramida ya teman, seperti sistemnya MLM abal-abal tapi berkedok money game).
Mbak Sotya (Director)
Oriflame bisa masuk ke negara Islam seperti Iran. Disana, peraturan kehalalan tidak seribet dan seruwet di Indonesia, yang jalan pikirannya ruwet.
Layaknya menilai kehalalan, apakah tukang soto mie di pinggir jalan itu mengurus sertifikasi halal? Apakah uang hasil penjualannya nggak dipake hal yang haram?? betapa ruwetnya hidup kalau harus memikirkan itu semua.
Yang jelas selama menjalankan oriflame, hal-hal kebaikan yang didapat oleh kami. Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk bisa mendapatkan hidup lebih baik. Bahkan, saat ini ada 30 anak asuh yang bisa bersekolah karena uang yang kami hasilkan dari Oriflame.
Kami percaya, segala sesuatu yang niatnya baik, pasti menghasilkan segala sesuatu yang baik. Masalah menekan konsumerisme...itu kembali kepada masing-masing orang. Yang jelas, semua barang yang ada di oriflame sudah pasti bisa terpakai sehari-hari dan habis tak bersisa di rumah saya. Daripada membuang uang untuk..lets say rokok...mendingan beli sabun mandi tooh..
Barusan ngecek, deodoran R*xo*a, obat kumur L****rine, trus...sejibun toilettries keluaran produsen lokal...nggak ada label halalnya yaa...??
Mbak Meuthia (Diamond Director, pendiri grup Boss Fam nih):
Rame yah..sebenernya simple aja sih, semua produk import yang masuk ke indonesia jangan digunakan kalau tidak ada ijin dari BPOM. Silahkan di cek di semua produk import yang masuk ke indonesia, termasuk oriflame, apakah ada stiker kode ijin BPOM. Pemerintah indonesia melindungi rakyatnya dari pemasukan produk import yang mengandung kandungan hewani yang haram, contoh babi dan anjing. Jadi alhamdulillah soal produk kita halal. Semoga menambah wawasan ya bu Kanti dan anak2ku...
Eric kairupan (SM couplenya Mbak Yona)
Kalau menurut saya terlalu lebay utk dibahas, secara banyak tempat2 di Indonesia yg menyediakan sarana haram namun toh dilegalkan oleh pemerintah. Kafe, bar, panti pijat itu kan jelas2an haram dalam Al-Qur'an namun tidak dilarang oleh pemerintah. Bank dengan sistem perbankan yg jatuhnya riba dalam al-Qur'an jg tidak dilarang kaan... Tentang konsumerisme, dilihat dari aspek dan sudut pandang mana kita melihatnya, karena tiap individu tingkat konsumerisme berbeda-beda. Bila mengikuti pola kehidupan Nabi Muhammad SAW dan istri-istri beliau beserta keluarganya, maka kita semua memiliki sifat konsumerisme yg kelewat batas. Jadi segala sesuatunya kita kembalikan kepada niat awal saja, seperti kata Sotya. Satu hal yang pasti, kalau kita berpikir dan berperilaku positif dipastikan hasil yg kita terima adalah positif. Dan Oriflame mengajarkan kita utk "be a positive!"
Gimana, masih tetep ragu tentang kehalalan produk Oriflame? :-)
This blog is dedicated for all of you who want to have fresh, fun, rewarding and positive business like Oriflame..enjoy it! :-)
Nov 29, 2009
Nov 20, 2009
Kata Safir Senduk soal MLM..
Dear Friends,
Pasti ada deh diantara kalian yang anti berat sama MLM. Kayaknya kalo ada orang yang dengan muka ramah mengajak sharing suatu bisnis MLM, bawaannya dah parno duluan. Ni orang pasti mau menjadikan gue 'mangsa' selanjutnya. Hayoo ngaku! Hehehe...
Daripada parno kayak gitu, mendingan kalian simak dulu apa pendapat Safir Senduk, Perencana Keuangan tentang bisnis MLM deh. Baruu, setelah baca ini, kalian boleh memutuskan sikap, tetep parno apa nggak tuh..:-)
Pak Safir yang terhormat,
Saya seorang ibu rumah tangga. Saya baru saja membaca tulisan Bapak tentang
bisnis jaringan pemasaran, dan saya sangat tertarik sekali membacanya. Tapi kok, saya sering melihat ada banyak teman saya gagal menjalankan bisnis seperti itu.
Saya juga berpikir, apakah saya bisa menjalankan bisnis seperti itu? Bisnisnya
sih menarik, tapi ini lho, waktunya. Sebagai ibu rumah tangga yang punya dua
anak yang masih kecil, apa saya bisa menjalankan bisnis seperti yang Bapak
ceritakan?
Terus ada satu lagi. Ketika saya menunjukkan artikel Bapak kepada suami saya,
dia mengatakan bahwa bisnis seperti itu bagus, tapi bisnis itu hanya biasa
dijalankan oleh orang-orang dari kalangan ekonomi tertentu saja. Mungkin karena suami saya merasa bahwa dia sudah berkecukupan barangkali ya? Saya sendiri cukup tersinggung mendengarnya. Memang sih, sampai saat ini kami sekeluarga hidup berkecukupan. Tapi apa salahnya kami menjalankan bisnis itu? Sepanjang itu halal enggak apa-apa kan Pak Safir?
Mohon tanggapannya dan terima kasih banyak. Mudah-mudahan Pak Safir bisa terus memberikan informasi tentang bisnis-bisnis seperti ini sehingga orang seperti saya bisa semakin terbuka pikirannya tentang adanya peluang-peluang untuk bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
N di Jakarta
JAWABAN :
Ibu N di Jakarta,
Senang sekali saya bisa mendapatkan surat dari Anda. Sebetulnya, kalau bicara
apakah bisnis jaringan pemasaran itu bagus atau tidak, jawabannya jelas, bisnis
itu bagus sekali. Bagus dalam arti bahwa potensi penghasilannya bisa sangat
tidak terbatas, sampai bagus dalam arti bahwa bisnis tersebut bisa membantu
mengubah sikap dan kepribadian seseorang menjadi lebih baik.
Namun demikian, walaupun banyak orang sudah tahu bahwa bisnis seperti itu bagus, masih saja ada mitos-mitos hal yang menghambat mereka untuk menekuninya. Di bawah ini saya akan menjelaskan beberapa di antaranya, dan bagaimana tanggapan saya terhadap keberatan-keberatan tersebut.
1. Banyak orang yang tidak berhasil dalam bisnis ini
Betul. Banyak orang yang gagal dalam menjalankan bisnis ini, tapi hal ini juga
terjadi pada berbagai bidang bisnis lain. Buktinya, banyak juga kok orang yang
berhasil menjalankan bisnis jaringan pemasaran. Masuknya Anda dalam bisnis
jaringan pemasaran bukan berarti bahwa itu merupakan jaminan keberhasilan. Anda hanya bisa berhasil dalam bisnis seperti ini kalau Anda bekerja. Masalahnya,
banyak orang yang masuk ke bisnis ini mengharapkan bahwa mereka bisa berhasil tanpa perlu bekerja. Itu jelas mustahil.
Jadi, ketidakberhasilan juga terdapat di bisnis apa pun. Kalau Anda mau melihat
apakah ada orang yang sudah berhasil dalam menjalankan bisnis jaringan
pemasaran, ada banyak pertemuan atau acara-acara yang diadakan oleh para
kelompok distributor yang sudah berhasil yang bisa Anda hadiri. Di sana Anda
bisa melihat contoh dari orang-orang yang sudah berhasil.
2. Bisnisnya bagus, tapi bukan untuk orang seperti saya
Itu namanya gengsi. Biasanya ada dua macam hal yang menyebabkan orang merasa gengsi dalam melihat peluang bisnis jaringan pemasaran. Gengsi yang pertama adalah karena bisnis jaringan pemasaran melibatkan penjualan secara langsung (direct selling), sehingga banyak orang merasa gengsi dalam menjual. Menjual dianggap tidak lebih bergengsi dibanding membeli, karena bagi sebagian orang, kegiatan menjual menunjukkan bahwa Anda tidak punya uang, sedangkan kegiatan membeli dianggap jauh lebih bergengsi karena membeli menunjukkan bahwa Anda punya uang.
Boleh-boleh saja kalau seseorang merasa gengsi melakukan kegiatan menjual dan lebih suka membeli saja. Tapi apa yang terjadi kalau Anda terus menerus membeli? Lama-lama uang Anda habis kan? Jadi, seseorang harus menjual untuk bisa mendapatkan sesuatu agar kelak dia bisa terus hidup dan membiayai
pengeluaran-pengeluarannya.
Perlu diingat, semua orang hidup dari menjual sesuatu. Seorang dokter menjual
jasa kedokteran kepada pasiennya. Seorang karyawan menjual keahliannya kepada perusahaan tempat dia bekerja. Malah pernah ada pepatah yang mengatakan bahwa pada prinsipnya hanya ada dua profesi di dunia ini, yaitu penjual dan pembeli. Penjual menjual sesuatu dan mendapatkan kompensasi berupa uang, sedangkan pembeli mengeluarkan uang untuk mendapatkan sesuatu. Anda pilih yang mana?
3. Saya sibuk dan tidak punya waktu
Kalau Anda datang ke acara-acara yang diadakan oleh para distributor dari
perusahaan jaringan pemasaran, Anda bisa melihat bahwa kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang juga bekerja di tempat lain dan sangat sibuk. Beberapa di antara mereka malah memiliki jabatan yang cukup baik di perusahaan tempat mereka bekerja. Ada yang manajer, ada yang direktur, ada profesional, dan banyak lagi. Kebanyakan di antara mereka memang menjalankan bisnis ini secara part time atau sambilan, tetapi dengan kadar keseriusan yang sama seperti kalau mereka bekerja di kantor mereka.
Saya seringi melihat bahwa orang yang mengatakan bahwa mereka sibuk, sebetulnya mereka bukannya sibuk, tapi tidak bisa mengatur waktu dengan baik dan tidak melakukan prioritas kegiatan secara benar. Kalau Anda menganggap bisnis jaringan pemasaran adalah bisnis yang bagus, bahkan bisa memberikan semacam royalty kepada anak cucu Anda, maka Anda pasti akan memprioritaskan waktu Anda untuk bisa menjalankannya, walaupun dengan waktu yang sedikit tiap harinya.
Jadi, tidak ada orang yang terlalu sibuk untuk tidak menjalankan bisnis ini.
Yang ada adalah orang yang tidak bisa memprioritaskan waktu kerjanya dengan
baik.
4. Ini bisnis piramid, yang masuk duluan pasti penghasilannya lebih besar daripada yang masuk belakangan.
Berdasarkan pengamatan saya, ini bukan bisnis piramid. Kalau Anda masuk di tahun 2010 misalnya, Anda punya kemungkinan berhasil yang sama besar kalau Anda masuk sekarang. Banyak orang menjalankan bisnis ini baru dua tahun lalu sudah bisa berhasil dan mendapatkan penghasilan yang cukup besar, padahal banyak yang belum berhasil walaupun sudah masuk lebih dulu. Jadi, ini bukan bisnis piramid. Mau lihat buktinya? Datang ke acara-acaranya.
5. Saya tidak berbakat menjual dan karena itu tidak bisa menjual
Seperti yang pernah saya tuliskan dalam nomor-nomor yang lalu, Anda tidak perlu punya bakat dan keahlian dalam menjual untuk bisa menjalankan bisnis jaringan pemasaran. Ini karena dalam bisnis jaringan pemasaran, Anda tidak disarankan untuk fokus kepada kegiatan menjual, tetapi lebih kepada menjual sedikit, dan membangun jaringan orang-orang yang juga menjual sedikit.
Sistem yang sudah berhasil bahkan menyarankan agar Anda melakukan presentasi bisnis kepada orang-orang yang sudah Anda kenal, dan dari situ, bila mereka tertarik, mereka akan bergabung dibawah pensponsoran Anda.
Bila mereka tidak tertarik, bisa Anda berikan Brosur Produk dan Daftar Harga
untuk selanjutnya Anda layani kebutuhan mereka setiap bulannya akan barang dan jasa Anda. Di situlah Anda tidak perlu punya keahlian menjual. Bahkan kalau Anda juga memakai produknya, Anda bisa dengan mudah menceritakan kelebihan produk tersebut dan menjadi pemakai produk. Bukan berarti menambah pengeluaran, tapi Anda hanya sekadar mengganti merk produk yang biasa Anda pakai di rumah.
Itu saja tanggapan saya Ibu N. Mudah-mudahan sukses selalu menyertai Anda.
Selamat menjalankan bisnis jaringan pemasaran.
Konsultan: Safir Senduk/Dok. NOVA
n.b : thanks to Cia for giving this valuable info. Thanks juga buat Pak Safir untuk pencerahannya..:-)
Pasti ada deh diantara kalian yang anti berat sama MLM. Kayaknya kalo ada orang yang dengan muka ramah mengajak sharing suatu bisnis MLM, bawaannya dah parno duluan. Ni orang pasti mau menjadikan gue 'mangsa' selanjutnya. Hayoo ngaku! Hehehe...
Daripada parno kayak gitu, mendingan kalian simak dulu apa pendapat Safir Senduk, Perencana Keuangan tentang bisnis MLM deh. Baruu, setelah baca ini, kalian boleh memutuskan sikap, tetep parno apa nggak tuh..:-)
Pak Safir yang terhormat,
Saya seorang ibu rumah tangga. Saya baru saja membaca tulisan Bapak tentang
bisnis jaringan pemasaran, dan saya sangat tertarik sekali membacanya. Tapi kok, saya sering melihat ada banyak teman saya gagal menjalankan bisnis seperti itu.
Saya juga berpikir, apakah saya bisa menjalankan bisnis seperti itu? Bisnisnya
sih menarik, tapi ini lho, waktunya. Sebagai ibu rumah tangga yang punya dua
anak yang masih kecil, apa saya bisa menjalankan bisnis seperti yang Bapak
ceritakan?
Terus ada satu lagi. Ketika saya menunjukkan artikel Bapak kepada suami saya,
dia mengatakan bahwa bisnis seperti itu bagus, tapi bisnis itu hanya biasa
dijalankan oleh orang-orang dari kalangan ekonomi tertentu saja. Mungkin karena suami saya merasa bahwa dia sudah berkecukupan barangkali ya? Saya sendiri cukup tersinggung mendengarnya. Memang sih, sampai saat ini kami sekeluarga hidup berkecukupan. Tapi apa salahnya kami menjalankan bisnis itu? Sepanjang itu halal enggak apa-apa kan Pak Safir?
Mohon tanggapannya dan terima kasih banyak. Mudah-mudahan Pak Safir bisa terus memberikan informasi tentang bisnis-bisnis seperti ini sehingga orang seperti saya bisa semakin terbuka pikirannya tentang adanya peluang-peluang untuk bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
N di Jakarta
JAWABAN :
Ibu N di Jakarta,
Senang sekali saya bisa mendapatkan surat dari Anda. Sebetulnya, kalau bicara
apakah bisnis jaringan pemasaran itu bagus atau tidak, jawabannya jelas, bisnis
itu bagus sekali. Bagus dalam arti bahwa potensi penghasilannya bisa sangat
tidak terbatas, sampai bagus dalam arti bahwa bisnis tersebut bisa membantu
mengubah sikap dan kepribadian seseorang menjadi lebih baik.
Namun demikian, walaupun banyak orang sudah tahu bahwa bisnis seperti itu bagus, masih saja ada mitos-mitos hal yang menghambat mereka untuk menekuninya. Di bawah ini saya akan menjelaskan beberapa di antaranya, dan bagaimana tanggapan saya terhadap keberatan-keberatan tersebut.
1. Banyak orang yang tidak berhasil dalam bisnis ini
Betul. Banyak orang yang gagal dalam menjalankan bisnis ini, tapi hal ini juga
terjadi pada berbagai bidang bisnis lain. Buktinya, banyak juga kok orang yang
berhasil menjalankan bisnis jaringan pemasaran. Masuknya Anda dalam bisnis
jaringan pemasaran bukan berarti bahwa itu merupakan jaminan keberhasilan. Anda hanya bisa berhasil dalam bisnis seperti ini kalau Anda bekerja. Masalahnya,
banyak orang yang masuk ke bisnis ini mengharapkan bahwa mereka bisa berhasil tanpa perlu bekerja. Itu jelas mustahil.
Jadi, ketidakberhasilan juga terdapat di bisnis apa pun. Kalau Anda mau melihat
apakah ada orang yang sudah berhasil dalam menjalankan bisnis jaringan
pemasaran, ada banyak pertemuan atau acara-acara yang diadakan oleh para
kelompok distributor yang sudah berhasil yang bisa Anda hadiri. Di sana Anda
bisa melihat contoh dari orang-orang yang sudah berhasil.
2. Bisnisnya bagus, tapi bukan untuk orang seperti saya
Itu namanya gengsi. Biasanya ada dua macam hal yang menyebabkan orang merasa gengsi dalam melihat peluang bisnis jaringan pemasaran. Gengsi yang pertama adalah karena bisnis jaringan pemasaran melibatkan penjualan secara langsung (direct selling), sehingga banyak orang merasa gengsi dalam menjual. Menjual dianggap tidak lebih bergengsi dibanding membeli, karena bagi sebagian orang, kegiatan menjual menunjukkan bahwa Anda tidak punya uang, sedangkan kegiatan membeli dianggap jauh lebih bergengsi karena membeli menunjukkan bahwa Anda punya uang.
Boleh-boleh saja kalau seseorang merasa gengsi melakukan kegiatan menjual dan lebih suka membeli saja. Tapi apa yang terjadi kalau Anda terus menerus membeli? Lama-lama uang Anda habis kan? Jadi, seseorang harus menjual untuk bisa mendapatkan sesuatu agar kelak dia bisa terus hidup dan membiayai
pengeluaran-pengeluarannya.
Perlu diingat, semua orang hidup dari menjual sesuatu. Seorang dokter menjual
jasa kedokteran kepada pasiennya. Seorang karyawan menjual keahliannya kepada perusahaan tempat dia bekerja. Malah pernah ada pepatah yang mengatakan bahwa pada prinsipnya hanya ada dua profesi di dunia ini, yaitu penjual dan pembeli. Penjual menjual sesuatu dan mendapatkan kompensasi berupa uang, sedangkan pembeli mengeluarkan uang untuk mendapatkan sesuatu. Anda pilih yang mana?
3. Saya sibuk dan tidak punya waktu
Kalau Anda datang ke acara-acara yang diadakan oleh para distributor dari
perusahaan jaringan pemasaran, Anda bisa melihat bahwa kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang juga bekerja di tempat lain dan sangat sibuk. Beberapa di antara mereka malah memiliki jabatan yang cukup baik di perusahaan tempat mereka bekerja. Ada yang manajer, ada yang direktur, ada profesional, dan banyak lagi. Kebanyakan di antara mereka memang menjalankan bisnis ini secara part time atau sambilan, tetapi dengan kadar keseriusan yang sama seperti kalau mereka bekerja di kantor mereka.
Saya seringi melihat bahwa orang yang mengatakan bahwa mereka sibuk, sebetulnya mereka bukannya sibuk, tapi tidak bisa mengatur waktu dengan baik dan tidak melakukan prioritas kegiatan secara benar. Kalau Anda menganggap bisnis jaringan pemasaran adalah bisnis yang bagus, bahkan bisa memberikan semacam royalty kepada anak cucu Anda, maka Anda pasti akan memprioritaskan waktu Anda untuk bisa menjalankannya, walaupun dengan waktu yang sedikit tiap harinya.
Jadi, tidak ada orang yang terlalu sibuk untuk tidak menjalankan bisnis ini.
Yang ada adalah orang yang tidak bisa memprioritaskan waktu kerjanya dengan
baik.
4. Ini bisnis piramid, yang masuk duluan pasti penghasilannya lebih besar daripada yang masuk belakangan.
Berdasarkan pengamatan saya, ini bukan bisnis piramid. Kalau Anda masuk di tahun 2010 misalnya, Anda punya kemungkinan berhasil yang sama besar kalau Anda masuk sekarang. Banyak orang menjalankan bisnis ini baru dua tahun lalu sudah bisa berhasil dan mendapatkan penghasilan yang cukup besar, padahal banyak yang belum berhasil walaupun sudah masuk lebih dulu. Jadi, ini bukan bisnis piramid. Mau lihat buktinya? Datang ke acara-acaranya.
5. Saya tidak berbakat menjual dan karena itu tidak bisa menjual
Seperti yang pernah saya tuliskan dalam nomor-nomor yang lalu, Anda tidak perlu punya bakat dan keahlian dalam menjual untuk bisa menjalankan bisnis jaringan pemasaran. Ini karena dalam bisnis jaringan pemasaran, Anda tidak disarankan untuk fokus kepada kegiatan menjual, tetapi lebih kepada menjual sedikit, dan membangun jaringan orang-orang yang juga menjual sedikit.
Sistem yang sudah berhasil bahkan menyarankan agar Anda melakukan presentasi bisnis kepada orang-orang yang sudah Anda kenal, dan dari situ, bila mereka tertarik, mereka akan bergabung dibawah pensponsoran Anda.
Bila mereka tidak tertarik, bisa Anda berikan Brosur Produk dan Daftar Harga
untuk selanjutnya Anda layani kebutuhan mereka setiap bulannya akan barang dan jasa Anda. Di situlah Anda tidak perlu punya keahlian menjual. Bahkan kalau Anda juga memakai produknya, Anda bisa dengan mudah menceritakan kelebihan produk tersebut dan menjadi pemakai produk. Bukan berarti menambah pengeluaran, tapi Anda hanya sekadar mengganti merk produk yang biasa Anda pakai di rumah.
Itu saja tanggapan saya Ibu N. Mudah-mudahan sukses selalu menyertai Anda.
Selamat menjalankan bisnis jaringan pemasaran.
Konsultan: Safir Senduk/Dok. NOVA
n.b : thanks to Cia for giving this valuable info. Thanks juga buat Pak Safir untuk pencerahannya..:-)
Nov 12, 2009
Pertemanan itu indah...

Teman, pernahkah anda menghitung teman dan kenalan yang sudah anda miliki selama ini?
Berapa banyak? Seratus, seribu, puluhan ribu, atau jutaan orang? Saya angkat topi bagi orang-orang yang memiliki seribu, bahkan sejuta teman di sekelilingnya. Pastilah, orang tersebut sangat mudah bergaul, rendah hati dan senang berbagi.
Saya sendiri mengakui bukanlah orang yang mudah untuk menyapa orang lain, ramah dan easy going. Pada dasarnya, saya pemalu dan sungkan untuk menegur orang, apalagi orang yang baru saya kenal. Karena itu, ketika seorang CEO Recruitment Agency menanyakan satu pertanyaan, "berapa banyak kenalan anda selama ini?", saya sempat terhenyak. Karena saya tidak pernah mendapatkan pertanyaan seperti itu selama hidup saya.
Pertemanan itu memang penting teman. Seberapa pun kuatnya anda, seberapa pun pintar dan kayanya anda, anda tetap butuh teman untuk mendukung, memberi saran, untuk mengingatkan, bahkan untuk hang out dan jalan bersama di kala anda sedang butuh hiburan.
Tapi, apakah anda selalu bisa mendapatkan teman yang sejati? Jawabannya bisa ya, dan bisa tidak. Di kantor, anda tidak bisa mendapatkan teman sejati karena kebanyakan, situasi di kantor sangatlah rumit, penuh intrik, persaingan posisi dan saling sikut-sikutan. Bisa saja anda percaya pada seseorang tapi di kemudian hari, dia bisa saja menusuk anda dari belakang, karena kebutuhan. Teman sejati saya dulu hanyalah teman satu divisi, dan kami menjadi 'teman sejati' karena memiliki masalah yang sama dan curhatan yang sama.
Lalu, munculah pertanyaan, apakah kita bisa mendapat teman sejati dalam bisnis? Bisa! Pertemanan sejati inilah yang sekarang saya dapatkan di BOSS Family, keluarga besar yang isinya adalah konsultan Oriflame. Isinya adalah mulai dari konsultan baru hingga para Director dan Diamond yang sukses. Di sini, kami saling berbagi ilmu, saling mendukung dan saling mengingatkan. Kami tidak pernah sikut-sikutan, menjelekkan satu sama lain karena kami semua justru MENDUKUNG sesamanya untuk naik level dan menjadi wanita mandiri (seperti kata Cia)yang nggak ngerepotin keluarga dan suami.
Jika anda ingin tahu bagaimana kami bisa berteman dengan indah, coba saja bergabung dengan kami. Saya akan membantu anda, untuk merasakan pertemanan yang indah ini...:-)
Nov 3, 2009
Yang HOT dari Oriflame di bulan November!


Oriflame memang baik!
Bulan September ngasih retro bag warna merah.
Bulan November ngasih retro purse warna merah juga. Keren pokoknya.
Gimana caranya?
Join jadi member Oriflame, cuma dengan 39,900 rupiah. Trus, kumpulin poin minimal 75 BP selama 2-23 Nov. Bulan Desember, kamu udah bisa jalan-jalan ke mall dan hang out bareng temen dengan dompet merah ngejreng. Dijamin, semua mata akan melirik ke arahmu..:-)
Gak cuma itu aja, kamu juga bisa dapetin hadiah lagi senilai 70 ribu dari katalog, gratis kalo ikut program WP 1.
So, dobel hadiahnya, dobel keuntungannya, cuma dimulai dari member fee 39,900. Untung banget gak sihh...:-)
Mau tanya-tanya, atau mau daftar langsung? Yuk, di aku aja di : 0812-8414335 (sebut nama, domisili dll) or YM: asagao8479.
Saya akan hubungi kamu lagi. Aku tunggu yaa....:-)
Subscribe to:
Comments (Atom)
